Kamis, 26 Agustus 2010

renungkanlah


Renungan buat yang sedang menghadapi masalah berat.....

Sepasang opa dan oma pergi belanja di sebuah toko suvenir untuk mencari hadiah buat cucu mereka. Kemudian mata mereka tertuju kepada cangkir yang cantik.
"Lihat cangkir itu!" kata si oma kepada suaminya.

"Kau benar, inilah cangkir tercantik yang pernah aku lihat," ujar si opa.

Saat mereka mendekati cangkir itu, tiba-tiba cangkir yang dimaksud berbicara...

"Terima kasih untuk perhatiannya, perlu diketahui bahwa aku dulunya tidak cantik. Sebelum menjadi cangkir yang dikagumi, aku hanyalah seonggok tanah liat yang tidak berguna. Namun suatu hari ada seorang penjunan dengan tangan kotor melempar aku ke sebuah roda berputar. Kemudian ia mulai memutar-mutar aku hingga aku merasa pusing. Stop ! Stop ! Aku berteriak... Tetapi orang itu berkata "belum !"

Lalu ia mulai menyodok dan meninjuku berulang-ulang.

Stop! Stop! teriakku lagi.

Tapi orang ini masih saja meninjuku, tanpa menghiraukan teriakanku. Bahkan lebih buruk lagi ia memasukkan aku ke dalam perapian.

Panas ! Panas ! Teriakku dengan keras. Stop ! Cukup ! Teriakku lagi.
Tapi orang ini berkata "belum !"

Akhirnya ia mengangkat aku dari perapian itu dan membiarkan aku sampai dingin. Aku pikir, selesailah penderitaanku. Oh ternyata belum. Setelah dingin aku diberikan kepada seorang wanita muda dan dan ia mulai mewarnai aku. Asapnya begitu memualkan.

Stop ! Stop ! Aku berteriak.
Wanita itu berkata "belum!"

Lalu ia memberikan aku kepada seorang pria dan ia memasukkan aku lagi keperapian yang lebih panas dari sebelumnya!

Tolong ! Hentikan penyiksaan ini ! Sambil menangis aku berteriak sekuat-kuatnya.

Tapi orang ini tidak peduli dengan teriakanku. Ia terus membakarku. Setelah puas "menyiksaku" kini aku dibiarkan dingin. Setelah benar-benar dingin seorang wanita cantik mengangkatku dan menempatkan aku dekat kaca.

Aku melihat diriku. Aku terkejut sekali. Aku hampir tidak percaya, karena di hadapanku berdiri sebuah cangkir yang begitu cantik. Semua kesakitan dan penderitaanku yang lalu menjadi sirna tatkala kulihat diriku.

..............

Saudara, seperti inilah Tuhan membentuk kita. Pada saat Ia membentuk kita, tidaklah menyenangkan, sakit, penuh penderitaan, dan banyak air mata. Tetapi inilah satu-satunya cara bagi Tuhan untuk mengubah kita supaya menjadi cantik dan memancarkan kemuliaan-Nya.

"Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai pencobaan, sebab kamu tahu bahwa UJIAN terhadap IMANMU menghasilkan KETEKUNAN. Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang MENJADI SEMPURNA dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun."

Tapi jangan lupa bahwa semua cobaan yang kamu alami tidak akan melebihi kekuatanmu. Ia akan memberi jalan keluar, artinya tidak ada alasan untuk tergoda dan jatuh dalam dosa. Apabila anda sedang menghadapi ujian hidup, jangan kecil hati, karena Tuhan sedang membentuk anda.

Bentukan - bentukan ini memang menyakitkan tetapi setelah semua proses itu selesai. Anda akan melihat betapa cantiknya Tuhan membentuk anda.

seribu wajah

seribu wajah anak negeri:
Kemarin kucoba, memainkan alur
hasilnya .. seperti ini.
tolong Sahabat membenahi, sudi?


Cerpen Anak Jalanan

Di tepi rel kereta
lelaki setengah baya menumpah serapah
bukan saja mobil ringsek tak diganti
pun dia dipersalahkan

padahal rodanya cuma empat
padahal roda kereta empat kali empat puluh
masih terang di ingatan kejadian seminggu lalu
sepeda motor menyeruduk mobilnya yang parkir
sedang pengendaranya mabuk
sedang mereka berbonceng tiga
jumlah roda mengalahkannya
: keadilan mesti berpihak pada yang kecil!

semua tak ada arti, bahkan ketika ia mengulang berkali-kali
tetap tak ada ganti rugi
ia bersalah menerobos palang lintasan kereta
padahal pintu lintasan tanpa palang, tak berjaga!

setelah berselang seminggu
lelaki setengah baya mengemudi dengan santainya
sesekali berteriak: "hayo, tabrak!"
matanya berbinar, tersenyum lebar
"kupastikan, tak ada tuntutan
kupastikan, kau meledak sebelum menyentuhku"
lelaki setengah baya menyembulkan kepala
dari dalam tank baja

.....

Pagi ini kulihat ia beraksi
seolah menyetir
di balik terali penjara






masa depan bangsa di tangan mereka